Tag Archives: CME

Sebuah filamen bererupsi

Diterjemahkan dari berita STCE.

Filamen matahari adalah awan partikel bermuatan (“plasma”) di atas permukaan matahari yang terimpit di antara daerah magnet dengan polaritas yang berlawanan. Karena lebih dingin dan lebih rapat dibandingkan dengan plasma di bawah dan sekelilingnya, mereka tampak sebagai garis-garis gelap ketika diamati pada piringan matahari dan sebagai gumpalan terang jika diamati di dekat tepi matahari (kemudian dinamakan “prominensa”). Dibutuhkan penapis khusus untuk mengamati fitur-fitur ini, salah satunya adalah garis Hidrogen-alpha (H-alpha) di bagian merah spektrum matahari.

Filamen panjang dikenal pada akhirnya bererupsi ketika medan magnet di sekelilingnya biasanya menjadi tak stabil pada suatu titik. Ini tentunya adalah kasus ketika filamen berbatasan dengan daerah aktif di mana medan magnet yang dinamik seringnya sedang berperan. Tak mengejutkan bahwa para peramal cuaca antariksa memasang mata mereka pada sebuah filamen sepanjang 30-40 derajat ini ketika ia mulai muncul di tepi selatan-timur matahari pada tanggal 19 Januari. Akhirnya selama siang 26 Januari, ia bererupsi cukup spektakuler. “Disappearing Solar
Filament” (juga disebut “Disparition Brusque“) ini dapat dilihat pada citra H-alpha di atas dari Jaringan H-alpha GONG, menunjukkan bahwa filamen hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk bererupsi. Banyak pengamat yang telah mengikuti filamen sumber selama hampir satu pekan, menangkap kesan bahwa ada sesuatu yang menghilang di Matahari ketika belahan selatannya tiba-tiba terlihat sangat kosong dalam H-alpha. Continue reading Sebuah filamen bererupsi

Durasi flare matahari

Diterjemahkan dari laporan berkala STCE (4-10 Januari 2016).

Dalam beberapa butir berita sebelumnya, flare matahari sering sebagai sebagai peristiwa impulsif atau berdurasi panjang, yang berarti masing-masing berlangsung hanya beberapa menit atau lebih dari satu jam. Butir berita ini akan memfokuskan pada durasi khas flare matahari, sehingga memberikan referensi untuk memahami durasi ekstrem beberapa flare matahari.

Sifat sinar-x flare matahari diamati oleh deretan satelit GOES sejak 1976, dan dipublikasikan oleh NOAA dan diarsipkan di NGDC. Waktu awal peristiwa sinar-x didefinisikan sebagai menit pertama, dalam deret 4 menit, dari peningkatan monoton curam dalam fluks sinar-x 0,1-0,8 nm. Puncak peristiwa sinar-x diambil sebagai menit fluks sinar-x puncak. Waktu akhir adalah waktu ketika tingkat fluks meluruh hingga pada titik tengah antara fluks maksimum dengan tingkat latar belakang pra-flare, seperti yang diilustrasikan di bawah. Perhatikan juga skala logaritmik pada sumbu tegak (fluks sinar-x), dengan tiap kelas sinar-x (B, C, M, X) 10 kali lebih kuat dibandingkan kelas di bawahnya dan kelas X adalah yang paling kuat.

Continue reading Durasi flare matahari

Saudara kelas M

Diterjemahkan dari laporan berkala STCE (28 Desember 2015-3 Januari 2016).

Dua peristiwa terkuat yang terjadi selama pekan lalu adalah dua flare kelas M. Mereka lahir dari daerah aktif NOAA 2473 yang juga bertanggungjawab atas sebagian besar flare kelas M pada pekan sebelumnya. Daerah aktif ini luasnya meluruh namun masih kompleks secara magnet selama transitnya di piringan matahari. Lalu bagaimanakah kedua flare menengah ini dibandingkan satu sama lain?

Di samping mereka memiliki grup bintik yang sama sebagai “ibu” mereka, kedua peristiwa ini memiliki beberapa kesamaan. Mereka memiliki kekuatan yang hampir sama, flare M1,8 memuncak pada tanggal 28 Desember pukul 12.45 UT dan flare M2,3 memuncak pada tanggal 2 Januari pukul 00.11 UT. Perbedaan waktu (siang vs. tengah malam) menunjukkan bahwa efek langsung terhadap komunikasi atau radar terjadi hampir pada bagian yang berlawanan di Bumi. Kedua flare ini berdurasi panjang, berlangsung masing-masing 196 dan 111 menit. Perhatikan bahwa waktu akhir adalah saat ketika tingkat fluks sinar-x meluruh hingga titik tengah antara fluks maksimum dengan tingkat latar belakang pra-flare. Oleh karena itu, ketika tidak ada daerah lain yang menghasilkan flare, kita dapat mengikuti penurunan fluks sinar-x meliputi bingkai waktu yang lebih panjang dibandingkan ketika akhir flare (lihat grafik di atas). Kesamaan lain adalah bahwa flare tersebut terjadi di lokasi yang hampir sama pada daerah aktif, yaitu di tengah bagian pengikut. Keduanya juga merupakan flare pita paralel, seperti yang dapat dilihat pada citra ultraviolet ekstrem (EUV) yang direkam SDO (penapis AIA 1600). Continue reading Saudara kelas M

Kecupan selamat tinggal dari filamen untuk Matahari

Diterjemahkan dari laporan berkala STCE (9-15 November 2015).

Filamen matahari adalah awan partikel bermuatan (“plasma”) di atas permukaan matahari, terimpit di antara daerah magnet dengan polaritas yang berlawanan. Karena lebih dingin dan lebih rapat dibandingkan dengan plasma di bawah dan sekelilingnya, mereka tampak sebagai garis-garis gelap ketika diamati pada piringan matahari dan sebagai gumpalan terang ketika diamati dekat tepi matahari (dinamakan “prominensa”). Dibutuhkan penapis khusus untuk mengamati ciri-ciri ini, salah satunya adalah garis Hidrogen-alpha (H-alpha) di bagian merah spektrum matahari.

Continue reading Kecupan selamat tinggal dari filamen untuk Matahari

Peristiwa proton!

Diterjemahkan dari laporan berkala STCE (26 Oktober-1 November 2015).

Akhirnya, peristiwa proton lain di tahun 2015! Ini adalah peristiwa ke-4 dalam satu tahun ini, tiga lainnya masing-masing terjadi pada tanggal 18, 22, dan 27 Juni (Catatan 1). Dengan 23 pfu (Catatan 2), fluks proton  lebih besar dari 10 MeV (Catatan 3) hanya berupa peristiwa radiasi minor (Catatan 4). Peristiwa paling besar tahun ini terjadi pada tanggal 22 Juni (1070 pfu), dan peristiwa proton terkuat sejauh ini dalam siklus matahari 24 dicatat pada tanggal 8 Maret 2012 (6530 pfu, mengikuti sebuah flare X5 dari NOAA 1429 – Catatan 5).

Continue reading Peristiwa proton!

Sebuah CME dua-tahap

Diterjemahkan dari laporan berkala STCE (28 September-4 Oktober 2015).

Pada tanggal 30 September sebuah prominensa dekat tepi selatan-timur matahari, terlontar ke angkasa. Prominensa adalah awan plasma (partikel bermuatan) yang tertahan di korona, terjepit di antara medan magnet dengan polaritas berlawanan, tetapi lebih rapat dan dingin dibandingkan plasma korona di sekitarnya. Strukturnya telah diamati selama dua pekan terakhir, sebelum medan magnet di sekelilingnya menjadi tak stabil dan terlontar ke angkasa mulai sekitar pukul 07.30 UT.

Continue reading Sebuah CME dua-tahap

Waspada CME (13 Agu 2015, 12.00 UT)

Sebuah CME halo parsial, pertama kali diamati dalam medan pandang C2 LASCO SOHO pada pukul 14.48 UT tanggal 12 Agustus, berasosiasi dengan sebuah flare B7.0 berdurasi panjang dan erupsi filamen dari kuadran selatan-barat. CME tersebut memiliki lebar sudut sekitar 210° dan laju proyeksi-bidang-langit sekitar 500 km/det (seperti yang dilaporkan oleh perangkat lunak CACTus).

Hembusan sekilas dari gelombang kejut terkendali-CME, berasosiasi dengan CME halo parsial, diprakirakan mungkin tiba di Bumi di awal pagi 16 Agustus.

Matahari 24 jam terakhir (13 Agu 2015, 12.56 UT)

Aktivitas matahari rendah, dilaporkan hanya flare kelas B dalam 24 jam terakhir, dan kami memprakirakan akan tetap demikian dalam beberapa jam ke depan. Kami memprakirakan flare kelas B dan juga kemungkinan flare kelas C terisolasi, terutama dari daerah aktif NOAA 2400 dan NOAA 2396.

Flare terkuat selama 24 jam terakhir adalah flare B7.0 yang mencapai puncak pada pukul 15.26 UT tanggal 12 Agustus. Flare tersebut berasal dari daerah bipolar di sekitar S20 W35. Flare tersebut berasosiasi dengan erupsi prominensa, peredupan korona, dan CME halo parsial. CME tersebut pertama kali diamati dalam medan pandang C2 LASCO SOHO pada pukul 14.48 UT, memiliki lebar sudut sekitar 210° dan laju bidang-langit sekitar 500 km/det (seperti yang dilaporkan oleh perangkat lunak CACTus). Sebagian besar materi CME mengarah ke selatan garis Matahari-Bumi dan karenanya CME ini tidak terlalu mungkin akan tiba di Bumi. Kemungkinan gelombang kejut terkendali-CME diprakirakan tiba di pagi 16 Agustus mengakibatkan paling sedikit kondisi geomagnet unsettled.

Diterjemahkan dari SIDC.

Ulasan aktivitas matahari 3-9 Agustus 2015

Diterjemahkan dari laporan berkala STCE.

Aktivitas matahari terbatas pada 19 flare kelas C dalam sepekan terakhir. Semua flare terjadi dalam paruh kedua pekan ini dan hampir secara eksklusif berasal dari daerah aktif NOAA 2396, sedangkan NOAA 2394 bertanggung jawab atas satu flare C2. Flare terkuat adalah flare C5.4, memuncak pada pukul 19.41 UT tanggal 7 Agustus.

20150803-09 pic 1

Tiga CME diamati pada tanggal 7 dan 8 Agustus, terkait dengan erupsi filamen di kuadran selatan-timur dan utara-barat. CME-CME ini terutama bergerak menjauhi garis Matahari-Bumi dan diprakirakan tidak ada keterkaitan dengan aktivitas geomagnet kuat.

Estimated International Sunspot Number

20150803-09 pic 2

Perkiraan Bilangan Bintik Matahari Internasional (EISN) harian (kurva merah dengan arsir galat) diturunkan oleh metode yang disederhanakan dari data waktu-sebenarnya dari jaringan SILSO dunia. Ia memperluas Bilangan Bintik Matahari resmi dari pemrosesan penuh bulan sebelumnya (garis hijau). Plot tersebut menunjukkan 30 hari terakhir (~satu rotasi matahari). Garis biru mendatar menunjukkan rata-rata bulanan saat ini, sedangkan titik-titik hijau menunjukkan jumlah stasiun yang dimasukkan dalam perhitungan EISN setiap harinya.