Sebuah filamen bererupsi

Diterjemahkan dari berita STCE.

Filamen matahari adalah awan partikel bermuatan (“plasma”) di atas permukaan matahari yang terimpit di antara daerah magnet dengan polaritas yang berlawanan. Karena lebih dingin dan lebih rapat dibandingkan dengan plasma di bawah dan sekelilingnya, mereka tampak sebagai garis-garis gelap ketika diamati pada piringan matahari dan sebagai gumpalan terang jika diamati di dekat tepi matahari (kemudian dinamakan “prominensa”). Dibutuhkan penapis khusus untuk mengamati fitur-fitur ini, salah satunya adalah garis Hidrogen-alpha (H-alpha) di bagian merah spektrum matahari.

Filamen panjang dikenal pada akhirnya bererupsi ketika medan magnet di sekelilingnya biasanya menjadi tak stabil pada suatu titik. Ini tentunya adalah kasus ketika filamen berbatasan dengan daerah aktif di mana medan magnet yang dinamik seringnya sedang berperan. Tak mengejutkan bahwa para peramal cuaca antariksa memasang mata mereka pada sebuah filamen sepanjang 30-40 derajat ini ketika ia mulai muncul di tepi selatan-timur matahari pada tanggal 19 Januari. Akhirnya selama siang 26 Januari, ia bererupsi cukup spektakuler. “Disappearing Solar
Filament” (juga disebut “Disparition Brusque“) ini dapat dilihat pada citra H-alpha di atas dari Jaringan H-alpha GONG, menunjukkan bahwa filamen hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam untuk bererupsi. Banyak pengamat yang telah mengikuti filamen sumber selama hampir satu pekan, menangkap kesan bahwa ada sesuatu yang menghilang di Matahari ketika belahan selatannya tiba-tiba terlihat sangat kosong dalam H-alpha.

Video ini menunjukkan erupsi filamen dalam H-alpha. Cuplikan selanjutnya menggabungkan citra ultraviolet ekstrem (EUV dari SDO/AIA 171 dan PROBA2/SWAP erupsi tersebut, dengan medan pandang SWAP yang lebih luas memungkinkan untuk menjejaki materi yang terlontar ketika meninggalkan Matahari (ditandai oleh elips hijau pada gambar di atas, diambil pada pukul 19.06 UT).

Cuplikan selanjutnya menunjukkan gabungan EUV lainnya, kali ini dari penapis SDO/AIA menunjukkan erupsi dalam temperatur “dingin” (80000 derajat; merah), “menengah” (700000 derajat; hijau), dan “panas” (beberapa juta derajat; biru). Erupsi tersebut disertai oleh hanya satu flare C1 dan tiada peristiwa proton yang berasosiasi dengannya. Gambar di bawah menunjukkan tuntasnya erupsi pada pukul 17.32 UT. Cuplikan tersebut juga menunjukkan bahwa bagian tertentu kembali jatuh ke permukaan matahari, dengan beberapa plasma dingin (agak gelap) melayang di atmosfer matahari dan ke arah barat.

Cuplikan terakhir menunjukkan gabungan citra SDO EUV dengan citra koronagraf dari SOHO/LASCO. Tampaknya ada dua lontaran massa korona (CME). CME kedua yang pertama kali diamati sekitar 19.53 UT tampaknya pasti berasal dari erupsi filamen. Namun tidak jelas apakah CME redup yang pertama kali diamati pada pukul 18.42 UT berasal dari erupsi filamen ini juga atau terkait dengan erupsi kecil di NOAA 2488 (belahan utara) sekitar pukul 15.20 UT, atau bahkan merupakan peristiwa sisi-jauh (kurangnya citra STEREO-A). Namun analisis seksama mengungkapkan bahwa kedua CME ini tidak mengarah ke Bumi.

Penghargaan – Data dan citra untuk cuplikan video diambil dari jaringan H-alpha GONG, SDO, SOHO/LASCO, PROBA2, and (J)Helioviewer.

Leave a comment