Tag Archives: bilangan bintik matahari

Bilangan Bintik Matahari, eksperimen ilmiah terpanjang yang sedang berjalan, ditinjau ulang

Diterjemahkan dari laporan berkala STCE (10-16 Agustus 2015).

Pekan lalu, pada the General Assembly of the International Astronomical Union di Honolulu (Hawaii), standardisasi bilangan bintik matahari diumumkan secara publik. IAU menyebut bilangan bintik matahari sebagai ‘eksperimen ilmiah terpanjang yang sedang berjalan’ dan karenanya set data ini adalah kunci untuk menjejaki evolusi Matahari. Mengingat sifat dasarnya, deret bilangan bintik matahari secara luas digunakan dalam astrofisika (evolusi bintang) dan dampak jangka-panjang evolusi matahari terhadap kehidupan di Bumi. Continue reading Bilangan Bintik Matahari, eksperimen ilmiah terpanjang yang sedang berjalan, ditinjau ulang

Ulasan aktivitas matahari 3-9 Agustus 2015

Diterjemahkan dari laporan berkala STCE.

Aktivitas matahari terbatas pada 19 flare kelas C dalam sepekan terakhir. Semua flare terjadi dalam paruh kedua pekan ini dan hampir secara eksklusif berasal dari daerah aktif NOAA 2396, sedangkan NOAA 2394 bertanggung jawab atas satu flare C2. Flare terkuat adalah flare C5.4, memuncak pada pukul 19.41 UT tanggal 7 Agustus.

20150803-09 pic 1

Tiga CME diamati pada tanggal 7 dan 8 Agustus, terkait dengan erupsi filamen di kuadran selatan-timur dan utara-barat. CME-CME ini terutama bergerak menjauhi garis Matahari-Bumi dan diprakirakan tidak ada keterkaitan dengan aktivitas geomagnet kuat.

Estimated International Sunspot Number

20150803-09 pic 2

Perkiraan Bilangan Bintik Matahari Internasional (EISN) harian (kurva merah dengan arsir galat) diturunkan oleh metode yang disederhanakan dari data waktu-sebenarnya dari jaringan SILSO dunia. Ia memperluas Bilangan Bintik Matahari resmi dari pemrosesan penuh bulan sebelumnya (garis hijau). Plot tersebut menunjukkan 30 hari terakhir (~satu rotasi matahari). Garis biru mendatar menunjukkan rata-rata bulanan saat ini, sedangkan titik-titik hijau menunjukkan jumlah stasiun yang dimasukkan dalam perhitungan EISN setiap harinya.

Ulasan aktivitas matahari (27 Jul-2 Agu 2015)

Diterjemahkan dari laporan berkala STCE.

Aktivitas matahari sangat rendah selama sepekan penuh, hanya diamati satu flare kelas C (pada tanggal 1 Agustus dari daerah aktif NOAA 2390). Fluks sinar-X latar belakang yang diukur oleh GOES berada pada level-B. Fluks proton, juga diukur oleh GOES, tidak membawa kejutan.

20150727-0802 pic 1

Sekian ulasan aktivitas matahari pekan ini.

Estimated International Sunspot Number

20150727-0802 pic 2

Perkiraan Bilangan Bintik Matahari Internasional (EISN) harian (kurva merah dengan arsir galat) diturunkan oleh metode yang disederhanakan dari data waktu-sebenarnya dari jaringan SILSO dunia. Ia memperluas Bilangan Bintik Matahari resmi dari pemrosesan penuh bulan sebelumnya (garis hijau). Plot tersebut menunjukkan 30 hari terakhir (~satu rotasi matahari). Garis biru mendatar menunjukkan rata-rata bulanan saat ini, sedangkan titik-titik hijau menunjukkan jumlah stasiun yang dimasukkan dalam perhitungan EISN setiap harinya.

 

Ulasan aktivitas matahari (20-26 Jul 2015)

Diterjemahkan dari laporan berkala STCE.

Aktivitas matahari sangat rendah selama hampir sepanjang pekan, dengan hanya 4 flare kelas C level rendah yang diamati. Kesemuanya dihasilkan oleh NOAA 2389, dengan flare terkuat adalah C2.6 yang memuncak pada tanggal 24 Juli pukul 17.55 UT. NOAA 2390 adalah daerah bintik matahari yang paling menonjol pada akhir pekan, namun tetap tidak aktif flare. Tidak diamati adanya lontaran massa korona (CME) yang mengarah ke Bumi.

20150720-26 pic 1 20150720-26 pic 2

Estimated International Sunspot Number

20150720-26 pic 3

Perkiraan Bilangan Bintik Matahari Internasional (EISN) harian (kurva merah dengan arsir galat) diturunkan oleh metode yang disederhanakan dari data waktu-sebenarnya dari jaringan SILSO dunia. Ia memperluas Bilangan Bintik Matahari resmi dari pemrosesan penuh bulan sebelumnya (garis hijau). Plot tersebut menunjukkan 30 hari terakhir (~satu rotasi matahari). Garis biru mendatar menunjukkan rata-rata bulanan saat ini, sedangkan titik-titik hijau menunjukkan jumlah stasiun yang dimasukkan dalam perhitungan EISN setiap harinya.

 

Ulasan aktivitas matahari 13-19 Jul 2015

Diterjemahkan dari laporan berkala STCE. Aktivitas matahari pekan ini sangat rendah dengan hanya 4 flare kelas C rendah yang dicatat. 20150713-19 pic 1 Flare terkuat adalah flare C2.1, terkait dengan erupsi filamen kompleks di kuadran selatan-barat, mencapai puncak pada tanggal 19 Juli pukul 10.40 UT. Lontaran massa korona (CME) yang berasosiasi dengannya memiliki laju bidang-langit 760 km/det, dan pertama kali diamati dalam citra C2/LASCO oleh CACTus pada pukul 09.48 UT. Walaupun sebagian besar CME ini bergerak menjauhi Bumi, citra koronagraf mengindikasikan hembusan sekilas yang akan menumbuk Bumi pada tanggal 22 atau awal 23 Juli. Continue reading Ulasan aktivitas matahari 13-19 Jul 2015

Ulasan Aktivitas Matahari 6-12 Jul 2015

Diterjemahkan dari laporan berkala STCE.

Selama dua hari pertama pekan ini, aktivitas flare didominasi oleh NOAA 2381. Daeraha aktif ini menghasilkan sejumlah 17 flare kelas C dan 2 flare kelas M dalam 48 jam, yang terkuat adalah flare M1.7 yang memuncak pada tanggal 6 Juli pukul 20.40 UT. NOAA 2381 lalu dengan cepat menjadi lebih sederhana dan aktivitas flare terhenti. Daerah aktif lainnya sebagian besar tenang.

20150706-12 pic 1 20150706-12 pic 2

Continue reading Ulasan Aktivitas Matahari 6-12 Jul 2015

Pakaian baru siklus matahari

Diterjemahkan dari laporan berkala STCE.

Pada tanggal 1 Juli 2015, revisi bilangan bintik matahari (SN) diperkenalkan oleh World Data Center SILSO (lihat ini). “Versi 2.0” ini jelas-jelas memengaruhi nilai minimum dan maksimum tiap siklus matahari (SC), begitu pula dengan beberapa pemilihan waktu terkait, yaitu waktu yang dibutuhkan bagi aktivitas matahari untuk naik dari minimum ke maksimum (Trise), dan kembali ke minimum selanjutnya (Tfall).

pakaian baru pic 1

Continue reading Pakaian baru siklus matahari

Bilangan bintik matahari dalam berbagai selera: EISN

Diterjemahkan dari laporan berkala STCE.

Estimated International Sunspot Number

eisn

Perkiraan Bilangan Bintik Matahari Internasional (EISN) harian (kurva merah dengan arsir galat) diturunkan oleh metode yang disederhanakan dari data waktu-sebenarnya dari jaringan SILSO dunia. Ia memperluas Bilangan Bintik Matahari resmi dari pemrosesan penuh bulan sebelumnya (garis hijau). Plot tersebut menunjukkan 30 hari terakhir (~satu rotasi matahari). Garis biru mendatar menunjukkan rata-rata bulanan saat ini, sedangkan titik-titik hijau menunjukkan jumlah stasiun yang dimasukkan dalam perhitungan EISN setiap harinya.

Dalam kesempatan ini, Anda dapat juga memperhatikan perubahan skala, yang sejak 1 Juli 2015 mengikuti kalibrasi-ulang seri bintik matahari yang dimulai pada tahun 1700 (meningkat sekitar 42%).

Beralih ke Bilangan Bintik Matahari yang baru pada tanggal 1 Juli 2015: sebuah transisi yang menantang

Diterjemahkan dari SIDC.

Pada tanggal 1 Juli 2015, World Data Center SILSO meletakkan tonggak yang belum pernah dilakukan sebelumnya dalam sejarah panjang Bilangan Bintik Matahari.

Dengan umurnya yang panjang, catatan bintik matahari referensi ini tetap menjadi referensi langsung unik kita yang menapaki aktivitas matahari selama lebih dari 4 abad dan ia tentunya adalah perangkat data matahari yang paling luas digunakan (lebih dari 100 publikasi per tahun). Namun seri ini tetap tidak berubah sejak penyusunannya oleh Rudolph Wolf pada tahun 1849, tanpa adanya verifikasi mundur. Satu-satunya inovasi adalah pada tahun 1998 dengan adanya sebuah indeks bintik matahari serupa yan baru, Bilangan Grup (Hoyt dan Schatten 1998). Namun dua seri paralel tersebut menunjukkan perbedaan kuat yang mengisyaratkan ketakhomogenan kuat dalam salah satu atau kedua seri. Sejak 2011, sekelompok 40 ahli akhirnya menyusul sebuah versi penuh dari kedua seri tersebut untuk mengidentifikasi dan memperbaiki cacatnya. Pekerjaan besar ini dilakukan bersama oleh E. Cliver (NSO, Sacramento Peak Observatory), F. Clette (WDC-SILSO, STCE) dan L. Svalgaard (Stanford University) sekitar empat lokakarya berturutan (salah satunya diadakan di Royal Observatory di Brussels tahun 2012. Lihat foto di bawah)

Continue reading Beralih ke Bilangan Bintik Matahari yang baru pada tanggal 1 Juli 2015: sebuah transisi yang menantang

NOAA 2321: satu, dua, atau tiga grup?

Diterjemahkan dari http://sidc.oma.be/news/304/welcome.html

Di akhir pekan yang agak membosankan, sebuah gugus bintik matahari muncul dari balik tepi utara-timur. Daerah aktif tersebut dinomori NOAA 2321, memiliki luas bintik sekitar 4 kali permukaan Bumi, dan menghasilkan sebuah flare M1 pada tanggal 12 April.

Continue reading NOAA 2321: satu, dua, atau tiga grup?